Ka’bah,
rumah Allah… sejuta ummat muslim merindukan berkunjung dan menjadi tamu2 Allah
sang maha pencipta. Kiblatnya (arah) ummat muslim dalam melaksanakan
sholat, dari negara manapun semua ibadah sholat menghadap ke kiblat ini.. yaitu
Ka’bah. Banyak sekali misteri yang belum dapat digali dari adanya Ka’bah
ini seperti :
-
Mengapa Ka’bah terletak di Masjidil Haram (Mekkah, Saudi Arabia) ?
-
Apakah batu hajar aswat itu dan mengapa itu berada di Ka’bah ?
-
Mengapa Ka’bah menjadi arah atau kiblat ummat muslim ?
-
Dan masih banyak pertanyaan lainnya,
Mari
kita mengkaji misteri tentang Ka’bah ini berdasarkan berbagai sumber yang saya
baca… namun ini bukan untuk mencari kebenarannya seperti yang saya tuliskan,
tetapi ini sebagai renungan dan ilmu yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan
kita agar semakin percaya dan memperkuat iman.
Ka’bah
sebagai Kiblat
Istilah
Ka’bah adalah bahasa al quran dari kata “ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau
tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Ayat 5/6dalam Al-quran
menjelaskan istilah itu dg “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat
5/95-96 mengandung istilah ‘ka’bah’ yg artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu
bumi” atau kutub putaran utara bumi.
Neil Amstrong telah membuktikan
bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti
melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya
melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia
berkata, “Planet
Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya
?.”
Para
astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi,
secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari
kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik
penghapusan website tersebut.
Setelah
melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota
Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut
bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka
mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti
Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan
antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub
utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero
Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan
kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama
sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah
sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih
sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab
itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged
ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan
secara ilmiah.
Jadi,
mengapa Ka’bah menjadi kiblat seuluruh ummat muslim dunia ? karena Ka’bah
adalah pusat atau sumbu dunia. Hal ini juga terkait dengan keberadaannya
sebagai rumah Allah yang menjadi pusat spiritual hubungan antara ruh manusia
dengan sang penciptanya. Jadi sholat yang kita lakukan adalah untuk
makanan rohani kita.
Mengapa
terletak di Kota Mekkah ?
Berdasarkan
sejarah dibangunnya Ka’bah, Sepintas lalu bahwa ayat di atas mengatakan bahwa
Nabi Ibrahim adalah orang yang pertama membangun Ka’bah dipermukaan bumi ini,
seperti dipahami oleh sebagian kaum muslimin. Padahal bila dicermati, sebelum
Nabi Ibrahim menginjakkan kakinya ke tanah Mekkah sudah ada bangunan Ka’bah
yang telah dibangun oleh malaikat dan generasi sebelum Nabi Ibrahim as. Hal itu
dapat dipahami dari kata “Yarfa’u” meninggikan berarti meninggikan bangunan
yang
suda ada.
suda ada.
Pertama
Generasi Malaikat, dua ribu tahun sebelum Nabi Adam diciptakan Malaikat sudah
membangun Ka’bah di bumi ini atas perintah Allah SWT. Di dalam Alquran
dijelaskan bahwa ketika Allah SWT hendak menciptakan Nabi Adam as, Allah SWT
berfirman kepada malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka
bumi, lalu para malaikat bertanya: Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di
muka bumi ini, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau.
(QS. al-Baqarah : 30). Ketika itu Allah menjawab: Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.
(QS. al-Baqarah: 30).
(QS. al-Baqarah: 30).
Riwayat
menceritakan bahwa Ka’bah pada masa itu terletak di atas buih yang keras, yaitu
benda pertama yang muncul di bumi ini, Maha Benarlah Allah Swt. yang telah
berfirman: Sesungguhnya rumah yang pertama dibangun di muka bumi ini adalah di
Makkah. (QS. Ali Imran: 96).
Menurut
penglihatan dari kamera satelite NASA, mereka melihat ada satu cahaya yang
bersinar dari bumi dan sinarnya begitu kemilau ketika dilihat dari satelite
tersebut. Setelah diperbesar, ternyata cahaya kemilau itu berasal dari
Masjidil Haram atau Ka’bah.
Bila
kita membaca kembali tentang Misteri 7 Lapisan Langit danperjalanan Isra’
Mi’raj Nabi Muhammad, ternyata dimensi kita saling berkaitan dengan dimensi
lainnya.. artinya ditempat yang sama kita pijak sekarang juga letaknya sama
dengan dimensi lainnya hanya saja dimensinya yang berbeda. Itu berarti
pintu menuju Sidratul Muntaha terletak di Masjidil Aqsa Palestina karena
sebenarnya Rasulullah tidak berpindah kemanapun melainkan tetap berada di
Masjidil Aqsa hanya saja beliau pindah dimensi. Dan kemudian beliau
menuju Sidratul Muntaha – artinya Sidratul Muntaha di dimensi
tertinggi yang sebenarnya adalah di Masjidil Haram atau Ka’bah di dimensi
kita … Benar gk ya? Wallahualam.
Batu
Hajar Aswat
Ketika
Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membina Kaabah banyak kekurangan yang
dialaminya. Pada mulanya Kaabah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi
Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail berupaya keras untuk menyelesaikan pembinaannya
dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.
Dalam
sebuah kisah disebutkan apabila pembinaan Kaabah itu selesai, ternyata Nabi
Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah.
Nabi Ibrahim berkata Nabi Ismail berkata, “Pergilah engkau mencari sebuah batu
yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia.”
Kemudian
Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang
baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit,
tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik.
Nabi
Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim
a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya
beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, “Dari mana kamu dapat batu
ini?”
Nabi
Ismail berkata, “Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan
cucumu (Jibril).” Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh
Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswat itu dicium oleh orang-orang yang
pergi ke Baitullah.
Sementara
itu menurut penelitian mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu
tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah mesium di negara
Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan pihak mesium
juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem
tata surya kita.
Dalam
salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :
“Hajar Aswad itu
diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak
cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.”
Sehingga
dapat dikatakan bahwa Batu Hajar Aswat itu bukan berasal dari dunia kita,
melainkan dari dimensi lain atau akhirat yang diturunkan ke dunia..
Wallahu’alam.
Maha
benar Allah dengan segala firmannya…
No comments:
Post a Comment